Senin, 16 April 2012

Pengertian Anak Pra Sekolah



Pengertian Anak

Anak diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari delapan belas tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus, baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual (Aziz Alimul, 2005)
Pasal 1 ayat 1 UU No.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menyatakan Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Anak adalah individu yang unik dan bukan orang dewasa mini. Anak juga bukan merupakan harta atau kekayaan orang tua yang dapat dinilai secara sosial ekonomi, melainkan masa depan bangsa yang berhak atas pelayanan secara individual.
Kebutuhan utama seorang anak adalah mendapatkan perhatian dari orang-orang yang paling dekat dengannya. Karena inilah yang akan mempengaruhi kehidupan pribadi anak.  Peran yang dimainkan juga menjadi akar untuk pertumbuhan selanjutnya. Orang tua adalah pendidik utama, dan pertama, dan terbaik untuk anak. Sebaik apapun tenaga pendidik, program kegiatan,  dan fasilitas yang tersedia di tempat penitipan anak tidak akan dapat menggantikan sepenuhnya peran orangtua sebagai pengasuh sekaligus pendidik bagi anak. Jika anak diberi gizi seimbang, diperhatikan kesehatannya, dan diberi rangsangan psikososial oleh orangtua dengan kasih sayang dan memberi kesempatan belajar sambil bermain, maka kecerdasan anak akan optimal ( Hurlock, 1999)
Untuk itu peran orangtua adalah kembali menjadi aktor utama untuk menjadi model yang dapat menjadi teladan bagi anak.  Karena psikososial yakni lingkungan rumah dan keluarga adalah yang paling bertanggung jawab dalam membentuk anak menjadi sesuai yang diharapkan.

Anak Prasekolah

Menurut Joyce Engel (1999) Anak usia prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun. menurut Biechler dan Snowman (1993), mereka biasanya mengikuti program prasekolah baik di taman kanak-kanak, kelompok bermain maupun tempat penitipan anak dan menurut Elizabeth dalam buku psikologi perkembangan, usia prasekolah adalah usia mainan, karena pada masa itu anak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk untuk bermain dengan mainannya. (Dalam Bambang, 2005)
Usia prasekolah adalah usia yang rentan bagi anak. Pada usia ini anak mempunyai sifat imitasi atau meniru terhadap apapun yang telah dilihatnya. Orang-orang dewasa yang paling dekat dengan anak adalah orang tua. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak yang mempunyai pengaruh sangat besar. Haryoko (1997) berpendapat bahwa lingkungan sangat besar pengaruhnya sebagai stimulans dalam perkembangan anak. Pada usia prasekolah anak-anak akan mengalami perkembangan sangat cepat dari segi fisik, kognitif, emosi maupun sosial. Hal ini akan sangat berpengaruh pada masa depan anak kelak. Taman kanak-kanak sebagai lembaga pendidikan formal pertama merupakan salah satu sarana untuk membantu memberi rangsangan dan dukungan dalam masa pertumbuhan dan perkembangn anak. Faktor-faktor yang berperan dalam menunjang perkembangan anak di taman kanak-kanak adalah kulitas guru, program kegiatan dan lingkungan fisik. (Sujiono, 2003)
Pada usia ini berkembang rasa inisiatif anak. prilaku yang nampak adalah anak banyak bertanya, banyak meniru aktivitas orang lain dan mencoba melakukan tugas tertentu. Anak mulai menunjukkan inisiatif misalnya mandi, membereskan mainannya sendiri, membantu adiknya dan sebagainya. Pada usia ini anak juga mulai melibatkan diri dalam aktivitas bersama. Anak pada usia ini juga mulai menghadapi tuntutan oleh lingkungannya untuk berprilaku dalam batas tertentu. Ini dapat menimbulkan krisis, sehingga anak dapat mengalami kekecewaan. Bersama munculnya inisiatif, anak juga mulai merasakan rasa bersalah yang dapat mengahambatnya untuk maju. Bila lingkungan tidak kondusif terhadap inisiatif anak maka rasa bersalah akan menjadi lebih dominan dalam kehidupan anak selanjutnya. (Sulistiawati, 2005)
Menurut Jean piaget, bahwa perkembangan intelektual anak usia 5-6 tahun termasuk fase praoperasional, yaitu masa prasekolah. Pada masa ini anak belum bisa membedakan dengan tegas antara perasaan dan motif pribadinya dengan realita dunia luar, sehingga pada taraf ini kemungkinan untuk menyampaikan konsep-konsep tertentu kepada anak masih terbatas ( Nasution dalam Nurlindah 2009)
Menurut Sulistiawati (2005) prilaku-prilaku yang kadang ditunjukkan anak pada usia ini diantaranya:
Perilaku yang menunjukkan inisiatif :
1. Berinisiatif memulai suatu tugas dengan keinginan yang benar.
2. Banyak ingin tahu segala sesuatu.
Perilaku yang menunjukkan rasa bersalah :
1. Lebih suka meniru orang lain daripada mengembangkan ide-idenya sendiri.
2. Meminta maaf secara berlebihan dan menjadi sangat malu hanya karena kesalahan kecil dan takut memulai pekerjaan baru.
Untuk itu dalam mempersiapkan anak masuk sekolah orang tua diharapakan mampu mengembangkan rasa percaya diri anak untuk menjalankan sesuatu, memberikan minat dan motivasi pada anak, menumbuhkan kemauan anak untuk berusaha dan bekerja, menumbuhkan rasa tanggung jawab, menumbuhkan inisiatif dan ketekunan pada anak, sikap mau bekerjasama dan memperhatikan orang lain, serta mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan dengan baik.(Panduan BKB, 2001). Pengertian Anak Pra Sekolah | Pengertian Anak | Pengertian Pra Sekolah

SANITASI MAKANAN

Sanitasi makanan ialah pengawalan kebersihan dan keselamatan dalampenyediaan dan penyimpanan makanan supaya makanan tidak tercemar.Aplikasi prinsip kebersihan perlu diamalkan semasa mengendalikan makanan.

PRINSIP KEBERSIHAN MAKANAN
Rinsip kebersihan makanan melibatkan kebersihan diri, menyedia, memasak,menyaji dan menyimpan bahan makanan yang belum di masak dan telahdimasak.

KEBERSIHAN DIRI
Elak dari menyediakan makanan sekiranya sakit.Rambut hendaklah ditutup dengan scarf.Tangan hendaklah dibersih sebelum menyentuh makanan.Memakai pakaian dan apron yang bersih.Balut semua luka dengan pembalut kalis air.Mengamalkan tabiat yang bersih.

MENYEDIAKAN MAKANAN
Alatan yang bersih.Tutup bahan makanan.Makanan dinyahfroskan dengan sempurna.Tidak disejukbekukan semula.Elakkan pencemaran silang.Penggunaan tong sampah yang betul dan bersih.

MEMASAK MAKANAN
Alatan tidak retak atau sumbing.Camca merasa makanan tidak digunakan semula.Gunakan tuala yang khusus untuk kerja-kerja yang tertentu

Rabu, 11 April 2012

SANITASI AIR MINUM


PENGANTAR ILMU KESEHATAN LINGKUNGAN

PENTINGNYA PENGELOLAAN SANITASI DI TEMPAT-TEMPAT UMUM

Dasar-Dasar Ilmu Kependudukan

Dasar-Dasar Ilmu Biostatistik

Pengantar Ilmu Gizi Masyarakat

Dasar-dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Penyebab Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja

SANITASI MAKANAN

 
Sanitasi makanan ialah pengawalan kebersihan dan keselamatan dalampenyediaan dan penyimpanan makanan supaya makanan tidak tercemar.Aplikasi prinsip kebersihan perlu diamalkan semasa mengendalikan makanan.

PRINSIP KEBERSIHAN MAKANAN
Rinsip kebersihan makanan melibatkan kebersihan diri, menyedia, memasak,menyaji dan menyimpan bahan makanan yang belum di masak dan telahdimasak.

KEBERSIHAN DIRI
Elak dari menyediakan makanan sekiranya sakit.Rambut hendaklah ditutup dengan scarf.Tangan hendaklah dibersih sebelum menyentuh makanan.Memakai pakaian dan apron yang bersih.Balut semua luka dengan pembalut kalis air.Mengamalkan tabiat yang bersih.

MENYEDIAKAN MAKANAN
Alatan yang bersih.Tutup bahan makanan.Makanan dinyahfroskan dengan sempurna.Tidak disejukbekukan semula.Elakkan pencemaran silang.Penggunaan tong sampah yang betul dan bersih

PENTINGNYA SANITASI MAKANAN


Sabtu, 07 April 2012

CARA PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR


Cara Penyebaran Penyakit Menular


Penyakit menular pada manusia merupakan masalah penting yang dapat terjadi setiap saat, terutama di negara berkembang khususnya Indonesia. Lingkungan hidup di Indonesia menjadi jelek akibat urbanisasi besar-besaran dari desa ke kota, tumpukan sampah dimana-mana dan meningkatnya polusi udara. Penyakit menular seperti demam berdarah dengue sudah merebak hampir di setiap daerah. Penyakit poliomielitis dan flu burung yang ditularkan melalui unggas dan dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa juga sempat merenggut jiwa manusia. Penyakit menular pada manusia merupakan masalah penting yang dapat terjadi setiap saat, terutama di negara berkembang khususnya Indonesia. Lingkungan hidup di Indonesia menjadi jelek akibat urbanisasi besar-besaran dari desa ke kota, tumpukan sampah dimana-mana dan meningkatnya polusi udara. Penyakit menular seperti demam berdarah dengue sudah merebak hampir di setiap daerah. Penyakit poliomielitis dan flu burung yang ditularkan melalui unggas dan dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa juga sempat merenggut jiwa manusia.
Cara penyebaran atau mode of transmission penyakit infeksi kepada manusia yang sensitif dapat melalui beberapa cara, baik terjadi secara langsung atau tidak langsung dari satu orang ke orang yang lain. Ditinjau dari aspek epidemiologi, cara penyebarannya di masyarakat dapat bersifat lokal, regional maupun internasional.
1. Media Langsung dari Orang ke Orang (Permukaan Kulit)
Jenis Penyakit yang ditularkan antara lain:
a. Penyakit kelamin
b. Rabies

c. Trakoma
d. Skabies
e. Erisipelas
f. Antraks
g. Gas-gangren
h. Infeksi luka aerobik
i. Penyakit pada kaki dan mulut
Pada penyakit kelamin seperti GO, sifiis, dan HIV, agen penyakit ditularkan langsung dan seorang yang infeksius ke orang lain melalui hubungan intim. Cara memutuskan rantai penularannya adalah dengan mengobati penderita dan tidak melakukan hubungan intim dengan pasangan bukan suami atau istri. Khusus untuk HIV, jangan mempergunakan alat suntik bekas dan menggunakan darah donor penderita HIV.
2. Melalui Media Udara
Penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui udara pernapasan disebut sebagai air borne disease.
Jenis Penyakit yang ditularkan antara lain:
a. TBC Paru
b. Varicella
c. Difteri
d. Influenza
e. Variola
f. Morbili
g. Meningitis
h. Demam skarlet
i. Mumps
j. Rubella
k. Pertussis
Cara pencegahan penularan penyakit antara lain memakai masker, menjauhi kontak serta mengobati penderita TBC yang sputum BTA-nya positif.
3. Melalui Media Air
Penyakit dapat menular dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui air. Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air disebut sebagai water borne disease atau water related disease.

Agen Penyakit:

1. Virus : hepatitis virus, poliomielitis
2. Baktcri : kolera, disentri, tifoid, diare
3. Protozoa : amubiasis, giardiasis
4. Helmintik : askariasis, penyakit cacing cambuk, penyakit hidatid
5. Leptospira : penyakit Weil
Pejamu akuatik:
1. Bermultiplikasi di air :skistosomiasis (vektor keong)
2. Tidak bermultiplikasi :Guinea’s worm dan fish tape worm (vektor cyclop)
Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air, dapat dibagi dalam empat kelompok menurut cara penularannya:a) Water borne mechanisme
Kuman patogen yang berada dalam air dapat menyebabkan penyakit pada manusia, ditularkan melalui mulut atau sistem pencernaan. Contoh: kolera, tifoid, hepatitis virus, disentri basiler dan poliomielitis.
b) Water washed mechanisme
jenis penyakit water washed mechanism yang berkaitan dengan kebersihan individu dan umum dapat berupa:
a. Infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak-anak.
b. Infeksi melalui kulit dan mata, seperti skabies dan trakoma.
c. Penyakit melalui gigitan binatang pengerat, seperti Ieptospirosis.
c) Water based mechanisme
jenis penyakit dengan agen penyakit yang menjalani sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai pejamu intermediate yang hidup di dalam air.
Contoh: skistosomiasis, Dracunculus medinensis.
d) Water related insect vector mechanisme
Jenis penyakit yang ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air.
Contoh: filariasis, dengue, malaria, demam kuning (yellow fever).
Cara pencegahan penularan penyakit melalui media air atau makanan dapat dilakukan antara lain dengan cara:
a. Penyakit infeksi melalui saluran pencernaan, dapat dilakukan dengan cara Sanitation Barrier yaitu memutus rantai penularan, seperti menyediakan air bersih, menutup makanan agar tidak terkontaminasi oleh debu dan lalat, buang air besar dan membuang sampah tidak di sembarang tempat.
b. Penyakit infeksi yang ditularkan melalui kulit dan mata, dapat dicegah dengan higiene personal yang baik dan tidak memakai peralatan orang lain seperti sapu tangan, handuk dan lainnya, secara sembarangan.
c. Penyakit infeksi lain yang berhubungan dengan air melalui vektor seperti malaria dan demam berdarah dengue (DBD) dapat dicegah dengan pengendalian vektor.

4. Melalui Media Vektor Penyakit

Artbropod-borne diseases atau sering juga disebut sebagai vector-borne diseases merupakan penyakit penting yang seringkali bersifat endemis maupun epidemis dan sering menimbulkan bahaya kematian.